Thursday, January 28, 2010

Risalah dari DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin yg ke-8


Risalah dari DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin yg ke-8 
21-01-2010



Penerjemah: Abi ANaS


Ikhwah dan akhwat yang dimuliakan ..
Asslamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Inilah risalah pertama yang ingin saya sampaikan kepada kalian, dari posisi yang mana kalian telah memberikan amanah kepada saya, yang pada hakikatnya telah memberikan kepada saya beban yang berat ini; sebagaimana yang pernah diucapkan oleh Abu Bakr dengan penuh tawadhu;
وُليت عليكم ولست بخيركم، أطيعوني ما أطعت الله فيكم
“Aku diberi amanah, padahal aku bukanlah orang yang terbaik dari kalian, taatlah kepadaku selama aku penitahkan kalian untuk taat kepada Allah dalam diri kalian” ..
Dan yang kami harapkan pada itu semua adalah doa kalian; semoga dengan keberkahan-Nya kita bisa menjadi orang yang terbaik sebagaimana yang pernah disebutkan oleh nabi saw:
خير أمرائكم الذين تدعون لهم ويدعون لكم
“Sebaik-sebaik pemimpin kalian adalah yang kalian doakan kebaikan untuk mereka dan mereka mendoakan kebaikan untuk kalian”.
Bahwa syura, struktur dan tsiqah merupakan bagian dan sarana ujianrabbani yang akurat dalam jiwa para ikhwah dan akhwat di semua tingkatan dan levelnya .. syura bagi kami merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an, salah satu kewajiban Islam, salah satu akhlak dan prilaku yang membutuhkan adanya pelaksanaan dan penerapan di semua tingkat dan level serta sebagai mekanisme terbaru yang digunakan untuk melakukan jajak pendapat dan pemilihan dalam mengganti posisi pemimpin dan pemikul tanggungjawab
Dan kalian telah menyaksikan keteladanan yang telah disajikan oleh Mursyid Am ketujuh; ustadz Muhammad Mahdi Akif, yang semuanya telah mengkristal dalam sikapnya yang mendalam terhadap konsep-konsep dan nilai-nilai, dan membantah segala kebohongan dan fitnah yang diarahkan atasnya dan atas jamaah kita yang penuh berkah ini. Dan kami tidak membantah kepada mereka yang mengatakan bahwa ikhwanul Muslimin menuntut adanya demokrasi, sebagaimana kami tidak membantah adanya berbagai pandangan dan pernyataan negatif terhadap kami; karena kami para aktivis yang selalu bekerja, dan jika berada pada satu sikap seperti itu maka niscaya Allah melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap.
Sungguh kita telah melewati masa-masa yang memiliki keinginan yang banyak, berbagai peristiwa yang telah berlalu tidak akanmengguncang fondasi jamaah, merobohkan bangunannya, dan mereka menduga atas kami dengan berbagai praduga yang buruk. Namun Al-Hamdulillah (segala puji bagi Allah) dengan adanya rukun tsiqah terhadap qiyadah, terhadap janji Allah, dan perasaan adanya naungan Allah atas jamaah ini, manhajnya yang bersih, dan prosedurnya yang murni; sehingga mampu memberikan perlindungan –berkat karunia Allah- atas jamaah ini dari berbagai fitnah, meluruskan berbagai kesalahan dan kekeliruan, menyempurnakan yang kurang dengan berlandaskan cinta kasih karena Allah, tanpa ada friksi dan faksi yang dapat mendorong melakukan penentangan dan pertikaian yang tercela dan fanatisme, atau ingin menang sendiri atau mengikuti hawa nafsu belaka.
Jika ini yang kalian saksikan di tingkat qiyadah (pemimpin) dalam satu urusan dan perkaranya yang sangat monumental dan sangat penting yang terjadi dalam tubuh jamaah yang penuh berkah ini, adalah merupakan kinerja yang patut dibanggakan; dan oleh karena itu wajib bagi kita untuk menerapkan ini pada semua tingkatan dan levelnya.
Dalam pertemuan terbatas antar ikhwah dalam usar mereka, syura menjadi salah satu rukun (pilar) dalam membangun kepribadian Islam yang independen dan bebas, terutama dalam mengungkapkan pendapat dan ide, dan memberikan nasihat dengan berharap menggapai ridha Allah SWT. Karena orang yang tidak memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat tidak akan mampu membebaskan negeri mereka sendiri; karenanya bebasnya suatu negeri dari berbagai kekuasaan militer, politik, ekonomi, atau ideologi merupakan satu misi utama Ikhwan, dan sebuah kemerdekaan tidak akan mampu diraih kecuali dengan melakukan -pertama kali- kebebasan jiwa setiap insan dari berbagai belenggu.. karena itu marilah kita mulai dari diri kita masing-masing, marilah berusaha untuk menerapkan syura di semua tingkatan dan levelnya; karena hal tersebut membutuhkan latihan dan kesabaran untuk mendengar pendapat dan saran orang lain, menyimak nasihat yang merupakan inti agama, dan ia merupakan milik para pemimpin sebelum umat Islam secara umum.
Marilah kita wujudkan pembaharuan darah ini, dengan melatih para pemimpin dan meningkatkan kapabilitasnya guna meneruskan saya oleh kalian yang memiliki cita-cita dan visioner, shaf pertama kemudian yang datang selanjutnya, shaf kedua kemudian yang datang selanjutnya, lalu mempersiapkan tiga shaf yang siap menjadi qiyadah; karena mempersiapkan pionir yang mumpuni secara syar’i dan khusus sangat dibolehkan dalam ibadah shalat, sekalipun belum mendapatkan taklif(beban) namun mempersiapkan pemimpin dalam ibadah merupakan misi yang harus dilalui dengan berbagai proses.
كونوا عبادًا قبل أن تكونوا قوادًا، تصل بكم العبادة إلى أفضل قيادة
“Jadilah kalian hamba Allah sebelum kalian menjadi qiyadah (pemimpin), sehingga dengan ibadah akan menyampaikan kalian pada qiyadah yang lebih baik sebagaimana yang pernah disampaikan oleh imam Al-Banna.
Karena ada yang beranggapan bahwa stabilitas tidak akan terwujud kecuali karena adanya kejumudan dan tidak adanya perubahan; padahal tubuh yang sehat dan prima adalah tubuh yang darahnya selalu mengalir dan terus memperbaharui sel-sel yang ada di dalamnya, namun ketika aliran darah terhenti dan sel-selnya vakum dari melakukan aktivitas; maka hal demikian bukan dianggap sebagai stabilitas, namun sebagai penyakit kematian, naudzubillah.
Inilah jamaah kalian yang berkat karunia Allah mampu tampil dengan penuh vitalitas, kekuatan penuh dan azam yang kuat untuk bergerak pada jalan yang lurus, pada tsawabit yang sama dan pada nilai-nilai yang direguk oleh pendirinya Imam Syahid Hasan Al-Banna –semoga Allah merahmatinya- dengan bersandarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah, dan begitu pula yang telah direguk oleh para mursyid am (pemimpin) terdahulu, serta pengorbanan orang-orang yang sabar baik dari laki-laki maupun wanita dari anggota jamaah ini dengan apa yang mereka miliki; untuk dapat mempertahankan dakwah Allah tetap tinggi panji-panjinya, memiliki kewibawaan dan kekuatan, sehingga dapat tersebar banyak kebaikan di berbagai pelosok negeri.
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
Dan hanya milik Allah kekuatan dan kemuliaan dan juga milik Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman”. (Al-Munafiqun: 8)
Allah Maha besar dari segala kesulitan…
Segala puji hanya milik atas segala sesuatunya..
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Monday, January 18, 2010

Nilai Berkat dalam hidup


A fwd msg from a friend..


Kisah-1

Ketika belajar di Universiti Kebangsaan Malaysia , Salleh (bukan nama sebenar) telah bertemu jodoh dengan isterinya Siti Rahmah (bukan nama sebenar). Salleh mengambil jurusan kejuruteraan manakala Siti Rahmah Mengambil bidang perakaunan. Sekarang mereka telah 15 tahun berkahwin Dan Dikurniakan Allah dengan 7 orang anak. Beberapa bulan yang lepas saya Berkunjung ke rumah Salleh di Kajang. Kebetulan pada pagi Ahad itu selepas Solat Subuh di Masjid Kajang saya bertemu dengan Salleh. Dia terus mengajak Saya ke rumahnya. Dia menyewa rumah teres setingkat tidak jauh dengan Masjid.

Saya mengenalinya sejak hampir 10 tahun yang lalu. Pagi itu tidak sedar Kami telah berbual-bual hampir lima jam. Saya ingin berkongsi tentang Keluarga Salleh ini yang pada saya satu contoh keluarga yang mendapat Keberkatan Allah.

1. Salleh bekerja makan gaji Dan pendapatan bersihnya sebulan kurang dari
RM3000.
2. Isterinya adalah anak sulung, walaupun berkelulusan ijazah namun menjadi Suri rumah sepenuh masa atas kehendak Salleh. Sebagai penghargaan kerana Isterinya sanggup tidak bekerja, Salleh memberikan RM300 sebulan kepada Ibu-bapa mertuanya setiap bulan.
3. Di samping itu Salleh juga memberi kepada ibunya di kampung RM200 Sebulan. Bapa Salleh telah meninggal dunia.
4. Dia memiliki Toyota Unser dengan ansuran RM500 sebulan.
5. Dia membayar rumah sewa RM400 sebulan.
6. Di rumahnya serba lengkap dengan perabot (TV, Peti Sejuk, Mesin Basuh,
Set Sofa) serta teratur Dan kemas.
7. Pelik tetapi benar, bil elektrik di rumahnya kurang dari RM20 sebulan
Sedangkan jirannya tidak pernah kurang dari RM60. TNB dah buat pemeriksaan Bahawa meter di rumahnya tidak rosak. Begitu juga dengan bil air kurang Dari RM10 sebulan..
8. Empat orang anaknya dihantar ke sekolah agama integrasi.
9. Bayangkan dia boleh hidup dengan Selesa walaupun gajinya kecil jika di Nisbahkan dengan keluarganya yang agak besar.

Sejak berkawan dengannya Ada beberapa perkara yang saya lihat jadi amalan Dia yang patut di contohi;

1. Solat Duha menjadi amalan hariannya walaupun ketika pergi outstation
2. Solat Istikharah menjadi suatu amalan walaupun nak membeli benda yang Kecil seperti nak membeli mesin basuh.
3. Sering membaca Surah Al-Waqiah
4. Tidak terlibat langsung dengan sistem Riba. Dia menggunakan Kredit Kad Bank Islam. Pinjaman kereta pun menggunakan sistem pinjaman Islam.
5. Buat baik kepada Ibu bapa Dan Ibu Bapa mertuanya.
6. Suka menolong orang Dan memberi derma
7. Semua anak-anaknya mempunyai akhlak yang baik Dan jarang kena sebarang Penyakit.
8. Dia dah empat tahun menggunakan Toyota Unser, sekali pun tidak pernah Rosak atau menyusahkan nya.
9. Segala masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan mudah Dan cepat.


Kisah-2

Ketika saya bujang dahulu saya sering menziarahi kawan saya, Norizam (bukan Nama sebenar) yang tinggal di Masai Johor. Pada Hari Ahad itu saya sampai Di rumah Norizam selepas waktu Asar. Norizam memperkenalkan Abang dia, Rashid (bukan nama sebenar) yang baru sampai dari Kuala Lumpur . Rashid Berkunjung ke rumah Norizam kerana untuk menghadiri temuduga pada pagi Isnin di Johor Baru..

Kawan saya Norizam ini, dalam beberapa hal dia tidak berpuas hati dengan Abangnya. Kadang kala saya tidak suka mendengar dia merungut tentang Abangnya. Petang itu Norizam merungut lagi iaitu abangnya datang untuk Temuduga kerja sebagai Pengurus Besar (General Manager). Gaji Rashid Sekarang ialah RM10,000 sebulan. Katanya tidak mencukupi. Dia akan minta
Gaji sebanyak RM14,000 sebulan untuk tempat baru ini.

Saya pun berasa hairan gaji RM10,000 sebulan tidak mencukupi sedangkan Hanya mempunyai dua orang anak sahaja. Beberapa tahun kemudian baru saya Tahu kenapa gaji abangnya RM10,000 tidak mencukupi. Ini Ada kaitan dengan Tiada keberkatan hidup.

Perkara-perkara yang pada pandangan saya menyebabkan Rashid jadi susah Ialah seperti berikut;

1. Banyak sangat terlibat dengan sistem Riba. Pinjaman Kereta, Kad Kredit,
Pinjaman Rumah, Akaun Simpanan semuanya Sistem Konvensional (Riba)
2. Menggunakan banyak kad kredit konvensional kemudian bayar pokok sahaja. Bermakna memakan riba yang berterusan.
3. Sering bertukar kereta sebab kereta selalu bermasalah walaupun kereta
Baru (Masalah kena curi Dan kemalangan jalan raya)
4. Sering bertengkar dengan isteri.
5. Isteri sering masuk hospital kerana penyakit misteri.
6. Anak perempuan sulungnya yang di tingkatan tiga kena tangkap basah.
7. Suka menengking jika Ada orang mintak derma.
8. Soal sembahyang lima waktu dipandang sebelah Mata sahaja..

Kedua-dua kisah ini adalah sesuatu yang lumrah berlaku di sekeliling Kita. Kadang kala Kita tidak sedar langsung atau tidak menghiraukan langsung Untuk mencari keberkatan hidup.

Kisah 3

Saya hanya nak sampaikan sebuah cerita yang saya dapat, yang membuatkan hati saya amat tersentuh. Cerita ini saya dapati selepas menghadiri sebuah usrah umum di tempat saya baru-baru ini. Ustazah yang menceritakan ini sekarang mengajar di KISAS.

Ceritanya begini...

Suatu hari, seorang ustazah travel, Dia singgah di rumah seorang
sahabatnya yang mana pasangan suami isteri tersebut adalah guru biasa. Sisuami seorang guru penolong kanan. Beliau tiba di rumah sahabatnya ini sekitar tengahari tapi belum zohor. Kedua-dua suami isteri ini masih di sekolah. Walau bagaimanapun beberapa orang dari 8 orang anak mereka yang ke semuanya lelaki yang mana yang paling tua dalam tingkatan satu & yang
paling muda masih bayi sudah pun pulang dari sekolah. Waktu zohor masuk, abang yang tua mengajak semua adik-adiknya yang baru pulang untuk solat berjemaah dengan dia sendiri sebagai imam.

Sewaktu dalam rakaat kedua, salah seorang adiknya yang berumur lingkungan 8 tahun pulang. Tanpa bertangguh tatkala melihat jemaah yang sedang solat, dia mengambil wudhu' dan solat bersama jemaah, ia ikut ruku' apabila imam ruku'.. Dia ikut sujud apabila imam sujud. Dan selesai imam memberi salam,dia bangun menyelesaikan satu rakaat solatnya yang tertinggal. Subhanallah. .. adik yang berumur 8 tahun ini sudah pandai masbuk... ustazah yang melihat terkejut dan kami yang mendengar mengucap memuji ALLAH. Bayangkan betapa taatnya anak-anak yang masih kecil ini menunaikan perintah ALLAH tanpa pengawasan kedua orang tua mereka atau mana-mana orang dewasa dan tanpa disuruh-suruh. Cerita tak berakhir di situ.

Ustazah bermalam di rumah sahabatnya itu. Apabila subuh, ustazah menyangka dialah yang paling awal bangun kerana
dia bangun selesai sahaja azan subuh berkumandang kalau saya tak lupa. Takjubnya dia apabila ke bilik air dilihatnya anak-anak kecil sedang sibuk ambil wudhu'. Bayangkan 7 orang budak lelaki dengan yang paling tua berumur 13 tahun dan yang ke tujuh ntah berapa tahun sibuk mengambil wudhu' di bilik air di waktu subuh paling awal. Si ayah menunggu anak-anaknya di tikar sembahyang dengan sabar sambil berzikir.

Mereka solat jemaah sekeluarga (termasuk ustazah). Sewaktu hendak mula solat,si ibu meletakkan anak bongsunya yang masih bayi (yang sedang jaga) di sisinya. Ajaibnya anak ini tidak menangis mengganggu jemaah sepanjang mereka solat. Dan sekali lagi cerita tak berakhir di situ.

Ustazah tersebut ingatkan hendak sambung tidur kerana penat travel semalamnya tak surut lagi. Alangkah terkejutnya dia apabila hendak melipat sejadah, si ayah berpusing menghadap jemaah sambil berkata, "Anak-anak.. . hari ni ayah nak beri kuliah mengenai solat dan puasa... ". Dan 8 orang anak termasuk si ibu dengan tekun mendengar kuliah subuh yang disampaikan.

Subhanallah. ... bila ditanya kepada si ibu mengapa didikan sedemikian diberi kepada anak-anaknya? Dia menjawab bahawa itu persediaan dia dan suaminya sebelum mati. Mereka berharap agar anak-anak lelakinya yang 8 orang itu dapat membacakan sekurang-kurangnya fatihah untuk mereka jika ditakdirkan mereka pergi dulu.. Lagipun anak-anak mereka semuanya lelaki....
Pasangan suami isteri ini tak sanggup melihat anak-anak mereka terabai tanpa pedoman... cuba kita tanya diri kita sendiri...

-Berapa ramai keluarga Islam hari ini yang dapat mengamalkan solat jemaah dalam keluarga ???
-Berapa ramai anak-anak Islam berumur 8 tahun yang pandai solat masbuk???
-Berapa ramai anak-anak berumur 13 tahun yang pandai mengimami solat memimpin adik-adik mereka ???
-Berapa ramai ibubapa yang berjaya mendidik anak-anak mereka sedemikian rupa yang taat melaksanakan perintah ALLAH tanpa suruhan dan pengawasan mereka yang lebih dewasa ???

Subhanallah. .. Alhamdulillah. .. moga apa yang saya sampaikan ini menjadi pedoman dan iktibar buat kita semua...

Saturday, January 9, 2010

Paris ~ Like A Dream..



Assalamualaikum wrt wbkth


"Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatan serta peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka (40.Al-Mu'min:82)


5 Jan 2010, 1130pm we departed from Delft, Holland, heading towards Paris, France. 
6 Jan 2010, 0540am, we arrived at Paris, France. We managed to visit Eiffel Tower, Versailles and Arc de Triomphe. But, only managed to pass by Notre Damme, Bastille Castle and Institute Curie (Marie-Curie's). 
Reached back home in Delft at 1100pm. 
7 Jan 2010,  I woke up, on my bed..Paris indeed..is like a dream..which has come true! 
Alhamdulillah..thank you Allah for the great and enchanting experience

Fabiáyyi aalai rabbikuma tukazzibaan
'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?'