Monday, December 29, 2008

A Better Dad I Could Never Find

Assalamualaikum

Yesterday, 27th December 2008
Was my papa's birthday
I was not around to wish his birthday
I was not around to make his favourite teh tarik kurang manis
I was not around to fry his favourite goreng pisang/ goreng cempedak for his 'minum petang'
I was not around to check his blood glucose level (for his diebetes)
I was not around to take his blood for his regular medical check up
I was not around to check on what kind of food he's taking
I was not around to remind him to not to eat a lot of sweet foods/halwa (eventhough it was his favourite)

Please forgive me papa,
For always not being around
Whenever you need help
Whenever you need me

But I always remember
That papa was always around
When I need help
when I need someone
to give me advice and guidance
to shed my tears
to comfort my heart
to heal my wound

Papa was always around
To check on my Qur'anic memorization
Since I was 3 years old
Till now,
Papa still asked me:
"Macam mana hafalan kakyong, dah makin bertambah ke?"

Papa was always around
When I didn't do well in my exams
"Takpe, kakyong dah buat yang terbaik"
That is what he always said
Never scold me to do what i'm not capable of

Papa was always around
When I was humiliated in front of my friends
"Takpe, kalau kakyong sabar, Allah akan bagi ganjaran yang lebih baik"
That was what he said

Papa was always around
When I was in an extreme fear of my nightmares
He taught me du'a from al-ma'thurat
I was 8 years old at that time
"kalau kakyong baca du'a ma'thurat ni, Allah dan malaikat akan jaga sepanjang kakyong tidur sampai dah bangun nanti"
That was what he said
and I've became a brave girl
since then
and I still practice the du'a
eventhough
i have no more nightmare

Papa was always around
To guide me through life
"Hidup ini bukan untuk diri kita saja, tapi juga untuk orang lain. Perbaikilah diri sendiri dan serulah orang lain"
That was what he said
And that was my turning point
When I realized the importance of da'wah

Papa was always around
To resolve my problems
"Buatlah perkara yang akan mendatangkan ketenangan buat hati kakyong"
That was what he said,
When I didn't know what to do
And that word really calm my heart

Papa was always around
When I need him
During my happiness and my sadness
Thank you Allah,
For blessing me with such a great dad
A better dad I could never find

O Allah
Grant him happiness
Bless him with your forgiveness
Bless him with your paradise
Keep him away from hellfire
Accept all his good deeds
Let him be among your beloved servants
ameen ya rabb

Dearie papa,
Thank you for always being around,
This whole 29 years
With patience, love and perseverence
I want you to know,
You mean a lot to me
May we'll be together always
In this world and the hereafter

*******

I don't always tell you
How you fill my heart with cheer
And how happy I am
Whenever you are near

I don't always tell you
That the love you give
Brightens every day
That I live

I don't always tell you
What's in my heart
That you are the most
Important part

I don't always thank you
For the many things you do
Or tell you how much
I really love you

Happy Birthday, papa!

Wherever you are
What ever you do
Remember there is your daughter
Who cares for you
Who loves you so true

*******


Papa at my akad nikah


Papa with my 1st son (Syed Luqman)

Sunday, December 14, 2008

Syeikh Ahmad Yassin: Riwayat Jihad Sepanjang Hayat

Assalamualaikum

Sedikit perkongsian pada hari ini.



Syeikh Ahmad Yassin. Suatu nama yang tidak asing di kalangan para mujahid dan pejuang Islam seantero dunia.

D.O.B: 1 Jan 1929/Jun 1938

P.O.B: Al-Jaurah, Ashkelon (South Israel)

5 y.o : Ayah pulang ke rahmatullah

1948 (10 y.o) : Pindah ke Gaza – kg diletupkan (Israel’s war of independent)

16 y.o : Patah leher –sports injury – paraplegic
Mata kanan – buta (dipukul Israel ketika di penjara). Mata kiri – x dpt melihat dgn jelas

Univ al-Azhar, Cairo, Egypt –join Ikhwan M

20 y.o (1956) : Ikut demo di Gaza- menolak serangan Israel ke mesir

1965: Ditangkap intelligen mesir (operasi penangkapan IM)- sebulan dikurung, lalu dilepaskan krn didapati tidak bersalah

“Penjara menegaskan jiwaku membenci kezaliman”

1967: Pasukan gabungan negara2 arab kalah – Israel terus mencamplok seluruh tanah palestina termasuk Jalur Gaza

Dari mimbar Masjid Al-Abbasi-memompakan semangat jihad

Mengumpul dana utk para syuhada & yg dipenjara

Dipilih ketua Lembaga Islam di Gaza

1982 : Ditangkap Israel krn dituduh membentuk lembaga militer & kumpul senjata
--divonis penjara 13 thn, tetapi cuma 3 thn, dilepaskan dlm proses imbal lepas tawanan antara Israel & Front Rakyat utk Pembebasan Palestina

1987: Bersama Abd Aziz Al-Rantisi mengasaskan Harakah Al-Muqawamah Al-Islamiyah (HAMAS)
------------------- INTIFADHAH !!!

1988 : Rumahnya diserbu , digeledah dan diusir ke Lebanon

Mei 1989: Ditangkap Israel bersama ratusan aktivis HAMAS yg lain

16 Okt 1991: Dihukum penjara seumur hidup (pengadilan militer Israel)

1 Okt 1997: Bebas, setelah proses tukar tawanan Yordania-Israel

September 6, 2003 : Israeli Air Force (IAF) F-16 mengebom 1 bangunan di Gaza , Gaza Strip. Yassin di dlmnya, tetapi terselamat. Israeli officials later confirmed that Yassin was the target of the attack

Yassin responded to the media that
"Days will prove that the assassination policy will not finish the Hamas. Hamas leaders wish to be martyrs and are not scared of death. Jihad will continue and the resistance will continue until we have victory, or we will be martyrs."

Yassin made no attempt to guard himself from further attempts on his life or hide his location. Journalists sometimes visited his Gaza address and Yassin maintained a routine daily pattern of activity, including being wheeled every morning to a nearby mosque

March 22, 2004: Ahmed Yassin was killed in an Israeli attack. While he was being wheeled out of an early morning prayer session, an Israeli helicopter gunship fired Hellfire missiles at Yassin and both of his bodyguards. They were killed instantly, along with 9 other bystanders

Another 12 people were injured in the operation, including two of Yassin's sons

Amanat Syeikh Ahmad Yassin

Syeikh Ahmad Yasin yang begitu kecewa dan sedih dengan sikap bangsa arab telah berkata :

“ tidakkah kamu semua lihat wahai bangsa arab, sudah sampai ke tahap mana keadaan ini?

Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati ( lumpuh). Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggegarkan semua tempat dengan suaraku ( yang perlahan ini ) .

Aku tidak mampu untuk ke mana-mana tempat bagi memenuhi hajatku kecuali jika mereka meggerakkan ( kerusi roda ) ku. Aku yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia, aku yang diserang pelbagai panyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan .

Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang menimpa diriku turut menimpa bangsa arab sehingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu wahai bangsa arab , kalian diam membisu dan lemah , atau adakah kalian semua telah mati binasa.

Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman yang berlaku terhadapa kami sehingga tiada satu golongan pun yang bangkit menyatakan kemarahan kerana Allah… tiada satu pun kumpulan ( daripada kalangan kalian ) yang bangkit menentang musuh-musuh allah yang telah mengisytiharkan perang antarabangsa keatas kami dan menukarkan kami dari golongan mulia kepada golongan yangn dianiaya dan dizalimi oleh pembunuh dan penjenayah serta pengganas… tidak adakah yang mahu bangkit menentang musuh-musuh yang telah berjanji setia untuk menghancurkan dan menghukum kami.

Tidak malukah umat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemulian. Tidak malukah Negara-negara umat Islam membiarkan penjenayah zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringkan bebanan kami.

Adakah pertubuhan-pertubuhan umat ini, pasukan tenteranya, parti-partinya, badan-badannya dan tokok-tokohnya tidak mahu marah kerana Allah dengan kemarahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil melaungkan:

“ ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan tulang-temulang mereka, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman!”

Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami? Seketika nanti kalian akan mendengar tentang peperangan besar keatas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis didahi kami bahawa kami akan mati berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati dengan keadaan melarikan diri. Akan mati bersama-sama kami anak-anak kami , wanita-wanita, orang-orang tua dan pemuda-pemuda.

Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakaran buat umat yang diam dalam kebodohan! Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih, kerana ketahuilah bahawa kami tetap akan mati walaupun kami berbuat demikian ( menyerah ). biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahidin dan syuhada`.

Jika kalian mahu, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas membela kami terpikul dibahu kalian . kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum sesiapa sahaja yang lalai daripada menunaikan kewajipan yang diamanahkan.

Kami juga berharap kepada kalian supaya jangan menjadi musuh yang menambah penderitaan kami. Demi allah , jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin umat ini, wahai bangsa umat ini.”

“ Ya Allah kami mengadu kepadaMu … kami mengadu kepadaMu… kami mengadu kepadaMu… kami mengadu kepadaMu lemahnya kami dan kurangnya helah kami. Demikianlah kami dihadapan manusia. Engkaulah Tuhan kepada ornag-orang yang lemah dan Engkaulah Tuhan kami. Kepada siapa Enkau tinggalkan kami. Adakah kepada orang yang jauh yang akan meyerbu kami. Atau kepada musuh yang berkuasa ke atas kami?

Ya Allah, kami mengadu kepadaMu darah-darah yang tertumpah, maruah yang ternoda, kehormatan yang diperkosa , kanak-kanak yang diyatimkan , wanita-wanita yang dijandakan , ibu-ibu yang kehilangan anak, rumah-rumah yang diruntuhkan , tanaman-tanaman yang dirosakkan.

Ya Allah, kami mengadu kepadaMu berseleraknya kesatuan ( umat ) kami, berpecahnya perpaduan kami , berbagai-bagainya haluan kami, terbelakangnya kami.

Kami mengadu kepadaMu betapa lemahnya kaum kami , betapa tidak bermayanya umat di sekeliling kami dan betapa berjayanya musuh-musuh kami… “
----------------------------------------------------------------------------------

Begitulah berakhirnya riwayat seorang mujahid, yang menyerahkan seluruh hayatnya untuk jihad. Seorang yang lumpuh dan buta sebelah mata, tetapi mampu memimpin sebuah gerakan yang bisa menggugat kekuatan Israel yang canggih. Bagaimana pula dengan kita yang serba sempurna anggota tubuhnya? mampukah kita menjadi sepertinya?....